-->
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA (Eko Murjianto, S. Si.)

SOP Pengeboran

on Senin, 26 April 2010

1.      TUJUAN

Prosedur Operasional Standar (SOP) ini bertujuan untuk:
1.1.     mencegah dan atau menghilangkan kecelakaan kerja selama kegiatan pengeboran;
1.2.     serta mengatur tahapan dan mengendalikan proses kegiatan pengeboran sesuai standar.

2.      RUANG LINGKUP
SOP ini menerangkan proses teknis pengeboran dari penentuan titik bor sampai pemindahan alat bor ke titik berikutnya, SOP ini berlaku untuk karyawan PT AE dan Kontraktornya.



3.      TANGGUNG JAWAB
3.1.     Geologist bertanggung jawab untuk:
a.       memastikan kegiatan pengeboran berjalan dengan aman dan terkendali;
b.      menyiapkan rencana kerja pengeboran beserta target yang ingin dicapai;
c.       memastikan kegiatan pengeboran sesuai target dan rencana kerja yang telah disusun sebelumnya secara efektif;
d.      membuat Peta Pengeboran dan Korelasi Pengeboran;
e.       melaporkan kerusakan alat bor dan membuat Surat Pengadaan Barang/Surat Perbaikan Alat;
f.       dan melaporkan hasil kegiatan pengeboran setiap bulan ke dalam Laporan Bulanan Kegiatan Pengeboran kepada Kepala Divisi Engineering.
3.2.     Wellsite bertanggung jawab untuk:
a.       memastikan kegiatan pengeboran berjalan dengan aman dan terkendali;
b.      melakukan safety talk di masing-masing area kerja yang dimaksudkan untuk menanyakan kondisi kesehatan bawahan, memberikan arahan kepada bawahan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan, bahaya-bahaya yang timbul dan cara pengendaliannya;
c.       menentukan titik bor di lapangan sesuai rencana kerja yang telah disiapkan geologist;
d.      mendeskripsikan batuan hasil cutting (chips) dan atau hasil coring (core) ke dalam buku lapangan;
e.       melaksanakan penyusunan, pengangkutan dan penyimpanan sample pengeboran;
f.       melaporkan hasil kegiatan di lapangan kepada Geologist setiap hari ke dalam Lembar Laporan Harian Pengeboran;
g.      dan membuat Log Bor dan Ringkasan Data Pengeboran.
3.3.     Kepala Tim Bor bertanggung jawab untuk:
a.       memastikan kegiatan pengeboran berjalan dengan aman dan terkendali;
b.      memastikan kondisi peralatan dan perlengkapan bor layak dan aman digunakan untuk mencapai hasil dan target yang telah ditentukan;
c.       berkoordinasi dengan Kantin untuk mengadakan konsumsi Tim Bor setiap hari selama kegiatan pengeboran berlangsung;
d.      melaksanakan mobilisasi dan demobilisasi perangkat pengeboran;
e.       melaksanakan perawatan perangkat pengeboran;
f.       dan melaporkan kerusakan alat bor kepada Geologist;
3.4.     Driller (operator bor) bertanggung jawab untuk:
a.       memastikan kegiatan pengeboran berjalan dengan aman dan terkendali;
b.      melakukan kegiatan pengeboran sesuai titik yang telah ditentukan Wellsite;
c.       berkoordinasi dengan Wellsite dalam penentuan titik bor di lapangan;
d.      bersama wellsite melaksanakan penyusunan, pengangkutan dan penyimpanan sample pengeboran;
e.       melaksanakan perawatan perangkat pengeboran;
f.       dan menjaga alat bor dari kerusakan, keausan atau kondisi alam yang tidak diinginkan seperti pipa terjepit.
3.5.     Asisten driller bertanggung jawab untuk:
a.       membantu Driller dalam melaksanakan kegiatan pengeboran;
b.      dan bersama dengan Wellsite dan Driller menyiapkan titik bor yang akan dibor selanjutnya.
3.6.     Helper bertanggung jawab untuk:
a.       membantu Wellsite, Driller dan Asisten Driller dalam melaksanakan seluruh kegiatan pengeboran.

4.      DEFINISI
4.1.     Titik bor adalah titik/lubang (berupa koordinat dan elevasi) dilakukannya kegiatan pengeboran.
4.2.     Chips adalah potongan-potongan batuan hasil kegiatan pengeboran.
4.3.     Core adalah sample batubara yang diambil dengan menggunakan core barrel.
4.4.     Coring adalah kegiatan pemotongan dan pengangkatan batuan dengan menggunakan core barrel.
4.5.     Cutting adalah kegiatan pemotongan dan pengangkatan batuan dengan teknik open hole menggunakan mata bor.
4.6.     Open hole adalah teknik pengeboran tanpa menggunakan selubung (casing).
4.7.     Casing adalah pipa selubung yang ukurannya sama dengan mata bor guna melindungi pipa/mata bor dari runtuhnya batuan.
4.8.     Sample adalah contoh batubara yang diperoleh dari hasil cutting atau hasil coring yang diperlakukan khusus sesuai standar dan akan diteliti kualitasnya di laboratorium.
4.9.     Core barrel adalah alat pengambil sample dari dalam tubuh batuan.
4.10. Tabung split adalah tabung tempat mengikat/menjaga sample agar tidak ikut berputar dengan core barrel.
4.11. Core box adalah kotak kayu tempat diletakkan core sample untuk memudahkan pendeskripsian dan dokumentasi core sample yang dibentuk sesuai dengan diameter core sample dan panjangnya menyesuaikan (biasanya 1 m).
4.12. Roof adalah batas atas kontak lapisan batubara dengan lapisan batuan lainnya.
4.13. Buku lapangan adalah buku tulis tempat sementara menuliskan seluruh kegiatan pengeboran di lapangan.
4.14. Laporan Harian Pengeboran adalah lembar laporan kegiatan harian yang berisi tanggal, lokasi, alat, deskripsi batuan dan penanggung jawab laporan.
4.15. Log Bor adalah hasil deskripsi batuan setiap titik bor yang dituangkan ke dalam suatu kolom-kolom.
4.16. Ringkasan Data Pengeboran adalah ringkasan data hasil kegiatan pengeboran.
4.17. Peta Pengeboran adalah peta pengeboran yang meliputi titik bor, situasi sekitar kegiatan pengeboran, dan kepemilikan lahan bila datanya telah ada.
4.18. Korelasi Pengeboran adalah gambar penampang melintang dua dimensi dari section bor yang telah ditentukan.
4.19. Section bor adalah garis hayal kumpulan titik-titik bor.
4.20. Laporan Bulanan Kegiatan Pengeboran adalah laporan yang meliputi kemajuan proses pengeboran dan evaluasi kinerja Tim Bor setiap bulannya.
4.21. Surat Pengadaan Barang adalah surat permohonan pengadaan alat bor kepada pihak manajemen.
4.22. Surat Perbaikan Alat adalah surat permohonan perbaikan alat bor kepada pihak manajemen.
4.23. Safety Talk adalah pertemuan K3 yang dilakukan oleh seorang pengawas dengan anak buahnya untuk memberikan pengarahan tentang K3 yang berkaitan dengan pekerjaan yang akan dilakukan ataupun membahas hal-hal yang berkaitan dengan K3 seperti prosedur, kecelakaan yang baru terjadi, dll. Biasanya dilakukan pada awal gilir kerja dimana kondisi dari karyawan masih prima.

5.      REFERENSI
5.1.       JORC Code.
5.2.       SNI 7568:2010 tentang Glosarium Eksplorasi Mineral dan Batubara.
5.3.       SNI 13-6978.3-2003 tentang Kompetensi Kerja Tenaga Teknis Khusus Geologi – Bagian 3: Teknisi Pengeboran Eksplorasi.
5.4.       SNI 2436:2008 tentang Tata Cara Pencatatan dan Identifikasi Hasil Pengeboran Inti.

6.      URAIAN
6.1.     Penentuan titik bor dilakukan oleh Wellsite bekerja sama dengan Kepala Tim Bor, Driller, Asisten Driller dan Helper atas perintah dan rencana Geologist.
6.2.     Pembuatan jalan menuju lokasi bor dapat dilakukan bersamaan dengan penentuan titik bor.
6.3.     Pembuatan lokasi bor yang meliputi pembuatan lasbit, meratakan tanah untuk pijakan mesin bor dll.
6.4.     Moving mesin bor dan peralatan yang menunjang pengeboran.
6.5.     Setting dan assembling (pasang) mesin bor dan peralatan yang menunjang pengeboran.
6.6.     Surat tugas mulai pengeboran pada lokasi tersebut diberikan oleh Geologist atas persetujuan manajemen.
6.7.     Pelaksanaan pengeboran, meliputi kegiatan-kegiatan sebagai berikut.
a.       Lakukan pengeboran non coring dari kedalaman awal sampai dengan estimasi kedalaman yang telah ditentukan (sesuai instruksi dari Geologist/Wellsite). Menggunakan mata bor ukuran HQ (panjang 20 cm) dan pipa ukuran AW (panjang 1,5 m), kemudian ukur dan catat kedalaman pengeboran, deskripsi cutting dan buat estimasi untuk coring.
b.      Lakukan pengeboran (Target Hole) coring dari estimasi kedalaman roof batubara atau dari diketemukannya tanda-tanda batubara (sesuai intruksi dari Geologist/Wellsite). Menggunakan mata bor Diamond Core type Surface Set untuk lapisan batubara, sedangkan untuk lapisan batuan/litologi lain mata bor yang digunakan dapat disesuaikan. Jenis tabung core barrel adalah Triple Tube (panjang 1,5 meter).
c.       Lakukan pemotongan dan pengangkatan core sample jika tabung core barrel sudah penuh atau terjadi sesuatu yang mengharuskan core sample untuk dipotong dan diangkat sebelum tabung core sample penuh (keputusan Driller).
d.      Ukur dan catat kedalaman pengeboran pemotongan dan pengangkatan core sample di buku lapangan.
e.       Ukur dan catat kemajuan kedalaman coring di buku lapangan.
f.       Keluarkan core sample bersama tabung split dengan cara disemprot menggunakan air. Dilarang mengeluarkan core sample dan tabung split dengan cara dipukul-pukul atau dengan cara lain yang dapat membahayakan kondisi core sample dalam keadaan utuh dan baik.
g.      Ukur dan catat panjang core sample yang didapat sebelum diletakan pada core box.
h.      Letakkan dan susun core sample di core box sesuai petunjuk mengenai perlakuan dan perawatan core sample. (Lihat SOP Perlakuan dan Perawatan Sample Batubara Hasil Coring)
i.        Lakukan pengeboran coring sampai lapisan batubara terambil semua atau sampai dengan intruksi dari pengawas perusahaan.
j.        Pengeboran dihentikan sesuai dengan intruksi pengawas perusahaan (Geologist/Wellsite atau yang ditunjuk).
k.      Cabut satu demi satu pipa bor yang telah masuk hingga selesai. Pipa bor yang telah dicabut dikumpulkan dan diletakkan tidak terlalu jauh dari mesin bor.
6.8.      Deassembling (bongkar) mesin bor sampai satuan terkecil agar mudah diangkut ke titik berikutnya yang telah ditentukan oleh Wellsite setelah berkoordinasi dengan Driller.
6.9.      Catat setiap kejadian pengeboran di buku lapangan secara detail (Lihat SOP Pengisian Buku Lapangan).
6.10.  Perbaiki segera apabila ditemukan kerusakan di mesin bor atau peralatan/perlengkapan pendukungnya, kemudian Kepala Tim Bor segera melaporkan kepada Geologist agar dapat dilakukan tindakan pengadaan/pergantian.
6.11.  Lokasi yang yang sudah dibor diberi tanda berupa patok, ukuran patok disesuaikan dengan diameter lubang bor. Tulis kode lokasi dan total kedalaman bor sesuai dengan petunjuk. Atau dapat pula dengan menggunakan patok sementara dari dahan pohon. Sedangkan kode lokasi dapat ditulis di pita berwarna kuning dengan menggunakan spidol permanen berwarna hitam.

7.      DOKUMEN TERKAIT
7.1.      SOP Perlakuan dan Perawatan Sample Batubara Hasil Coring.
7.2.      SOP Pengambilan dan Perlakuan Core Sample.
7.3.      SOP Pengisian Buku Lapangan.
7.4.      JSA Mencabut Pipa Bor.
7.5.      JSA Mengeluarkan Core Sample.

8.      LAMPIRAN
8.1.       Format Laporan Harian Pengeboran.
8.2.       Format Log Bor.
8.3.       Format Ringkasan Data hasil Pengeboran.



1 komentar:

Blogger mengatakan...

Dear Blogger,

dalam halaman http://geofisika-unmul.blogspot.com/2010/04/sop-pengeboran.html

tertulis sebagai berikut :
7. DOKUMEN TERKAIT
7.1. SOP Perlakuan dan Perawatan Sample Batubara Hasil Coring.
7.2. SOP Pengambilan dan Perlakuan Core Sample.
7.3. SOP Pengisian Buku Lapangan.
7.4. JSA Mencabut Pipa Bor.
7.5. JSA Mengeluarkan Core Sample.

8. LAMPIRAN
8.1. Format Laporan Harian Pengeboran.
8.2. Format Log Bor.
8.3. Format Ringkasan Data hasil Pengeboran.

tetapi saya mencari dokumen tersebut tidak ada dalam BLOG Anda.
Dapat kah anda mengirimkan dokumen tersebut ke alamat email pria.aditya@gmail.com atau saya dapat menemukannya dihalaman mana, terima kasih