-->
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA (Eko Murjianto, S. Si.)

Download Buku Geo/Pertambangan/Perpetaan

on Selasa, 26 Juli 2011

1. SNI 7568-2010 (Glosarium Eksplorasi Mineral dan Batubara)

2. Baker Hughes INTEQ - Well Site Geology

3. Engineering Geology for Underground Rocks

4. SNI 4691-1998 (Penyusunan Peta Geologi)

5. Kamus Tambang

6. Kamus Paleontologi

7. Kamus Geologi

8. Pengenalan Peta Topografi

9. Pemerian Batubara

10. SNI 6011-1999 (Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Batubara)

11. Struktur Sedimen

12. Batuan Sedimen

13. GPS for Dummies

14. GIS for Dummies

15. Hacking Google Maps and Google Earth

16. Tutorial AutoCAD

17. Pengantar Geologi

18. Engineering Geology

19. Agak keluar dikit nih dengan judul postingannya tapi menurut saya juga sangat penting nih.
Permen Diknas No 46 Th 2009 ttg Ejaan Bahasa Indonesia yg Disempurnakan

20. Spesifikasi Teknis Alat Berat (Excavator, Loader, Carrier, dll) Berbagai Merk
a. Daewoo
b. Doosan
c. Caterpillar (Edition 40)
d. Komatsu (Edition 27)
e. Hitachi

21. Kamus Pertambangan (Bahasa Indonesia)

22. Pemindahan Tanah Mekanis

23. Dasar Mekanika Tanah

24. Metode Sampling dan Lab Batubara (ASTM Coal - 2002)
Lihat daftar isinya di sini

25. Kumpulan SNI Batubara
Lihat daftar isinya di sini

Baca selengkapnya!

Job Safety Analysis (JSA) Pengeboran

on Minggu, 24 Juli 2011

1. JSA Mencabut Pipa Bor
 Download JSA Mencabut Pipa Bor (Versi PDF)

2. JSA Mengeluarkan Core Sample

Baca selengkapnya!

SOP Pengisian Buku Lapangan

1.      TUJUAN

Prosedur Operasional Standar (SOP) ini bertujuan untuk:
1.1.      mencegah dan atau menghilangkan kecelakaan kerja selama kegiatan pengeboran;
1.2.      serta mengatur tahapan dan mengendalikan proses kegiatan pengisian buku lapangan sesuai standar.

2.      RUANG LINGKUP
SOP ini menerangkan proses teknis pengisian buku lapangan, SOP ini berlaku untuk karyawan PT AE dan Kontraktornya.

3.      TANGGUNG JAWAB
3.1.      Geologist bertanggung jawab untuk:
a.       memastikan kegiatan pengisian buku lapangan berjalan sesuai SOP.
3.2.      Wellsite bertanggung jawab untuk:
a.       Mengisi buku lapangan sesuai prosedur kerja standar yang telah ditetapkan.

4.      DEFINISI
4.1.      Buku lapangan adalah buku tulis tempat sementara menuliskan seluruh kegiatan pengeboran di lapangan.
4.2.      Kode lokasi bor adalah kode urutan nomor bor dalam setiap lokasi pengeboran.
4.3.      Elevasi bor adalah ketinggian permukaan titik bor dari permukaan laut.
4.4.      Titik bor adalah titik/lubang (berupa koordinat dan elevasi) dilakukannya kegiatan pengeboran.
4.5.      Seam adalah lapisan batubara.
4.6.      Coring adalah kegiatan pemotongan dan pengangkatan batuan dengan menggunakan core barrel.
4.7.      Core barrel adalah alat pengambil sample dari dalam tubuh batuan.
4.8.      Sample adalah contoh batubara yang diperoleh dari hasil cutting atau hasil coring yang diperlakukan khusus sesuai standar dan akan diteliti kualitasnya di laboratorium.
4.9.      Water loss adalah hilangnya air sirkulasi pengeboran akibat adanya retakan atau rongga/pori-pori di tubuh batuan sehingga air tidak dapat naik ke permukaan.
4.10.  Core loss adalah hilangnya seluruh atau sebagian core sample dari dalam core barrel entah karena terjatuh atau tergerus/tertekan core barrel.
4.11.  Chips adalah potongan-potongan batuan hasil kegiatan pengeboran.
4.12.  Core adalah sample batubara yang diambil dengan menggunakan core barrel.
4.13.  Litologi adalah pemerian batuan didasarkan pada sifat-sifat fisiknya yang terlihat atau dengan bantuan kaca pembesar.
4.14.  Interval adalah ketebalan batuan yang diukur.

5.      REFERENSI
5.1.       JORC Code.
5.2.       SNI 7568:2010 tentang Glosarium Eksplorasi Mineral dan Batubara.
5.3.       SNI 13-6978.3-2003 tentang Kompetensi Kerja Tenaga Teknis Khusus Geologi – Bagian 3: Teknisi Pengeboran Eksplorasi.
5.4.       SNI 2436:2008 tentang Tata Cara Pencatatan dan Identifikasi Hasil Pengeboran Inti.

6.      URAIAN
6.1.       Tulis lokasi pengeboran berada                                          (Location: …...)
6.2.       Tulis keadaan cuaca pada saat pengeboran                        (Wether: …...)
6.3.       Tulis kode lokasi bor                                                          (Hole no.: …...)
6.4.       Tulis koordinat bor setelah disurvey                                  (Coordinate: …..)
6.5.       Tulis elevasi bor setelah disurvey                                       (Elevation: …..)
6.6.       Tulis media pengeboran: memakai air, polimer, atau memakai bahan lain yang sejenis
(Drilling Medium: …..)
6.7.       Tulis mesin bor yang digunakan                                         (Drill Equipment: …..)
6.8.       Tulis mesin pompa yang dipakai                                        (Pump machine: …..)
6.9.       Tulis mata bor yang dipakai, dicatat kondisinya                (Bit Type: …..)
6.10.   Tulis tanggal dilakukan deskripsi                                       (Date: …..)
6.11.   Tulis tanggal dimulai pengeboran                                       (Date Started: …..)
6.12.   Tulis tanggal selesai pengeboran                                        (Date Finished: …..)
6.13.   Tulis waktu dimulai pengeboran                                        (Time Started: …..)
6.14.   Tulis waktu diselesaikannya pengeboran                           (Time Finished: …..)
6.15.   Tulis total kedalaman setelah selesai pengeboran               (To: …..)
6.16.   Tulis nama operator mesin bor                                            (Driller: …..)
6.17.   Tulis nama yang melakukan deskripsi                                (Described by: …..)
6.18.   Tulis keterangan yang berhubungan dengan keadaan berlangsungnya kegiatan pengeboran
                                                                                            (Note: …..)


misal:         
a.         target seam yang dicari;
b.         waktu dimulainya pengeboran;
c.         waktu diselesaikannya pengeboran;
d.        interval non coring;
e.         interval coring;
f.          pada kedalaman tertentu terjadi water loss atau terjadi ambrukan/runtuhan;
g.         dll.
6.19.   Tulis interval kedalaman litologi yaitu  kemajuan pengeboran, dicatat untuk setiap panjang pengeboran yang dilakukan
6.20.   Tulis deskripsi/pemerian litologi dari chips maupun core
Berikut ini adalah penjelasan cara-cara mendeskripsikan batuan berdasarkan JORC Code dan SNI.


Tabel 1. Deskripsi litologi batuan berdasarkan standar JORC dalam kegiatan pengeboran

Pemerian batubara yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
a.       Warna (color) adalah warna yang terlihat dipermukaan dengan mata telanjang.
b.      Gores (streak) adalah warna dari batubara yang telah digores menjadi serbuk.
c.       Tingkat pelapukan (weathering).
-          Segar (fresh)
Batuan tidak menunjukkan adanya pelapukan, perubahan warna di permukaan rekahan tampak sedikit sekali.
-          Agak lapuk
Terjadi perubahan warna yang menunjukkan pelapukan, warna segar dan tekstur masih tampak tapi belum diperlunak secara nyata.
-          Lapuk sedang
Warna asli sudah tidak dapat dikenali dan batuan tampak lunak.
-          Lapuk
Beberapa material batuan terkomposisi dan atau terdisintegrasi menjadi tanah. Batuan yang berubah warna atau lunak terdapat sebagai inti batu dalam tanah.
-          Sangat lapuk
Seluruh material menjadi tanah, tetapi tekstur asali masih tampak.
d.      Pecahan (fracture), istilah yang dipakai even, uneven, conchoidal, sub conchoidal, flat.
e.       Kilap (luster/bright), istilah ini dinyatakan dalam persentase, misal : bright 60%

Pemerian batuan lainnya yang perlu diperhatikan adalah sebagai berikut.
a.       Jenis batuan (rock type).
b.      Warna (color). Misalnya merah, kekuningan, coklat – abu-abu muda dll.
Demikian pula tanah dan batuan yang berlapis-lapis atau melensa harus dilakukan deskripsi warna tersendiri di setiap lapisannya.
c.       Besar butir (grain size) adalah ukuran (diameter dari fragmen batuan). Skala pembatasan yang dipakai adalah “Skala Wentworth”.
Tabel 2. Skala Wentworth.

d.      Kebulatan (roundness) adalah tingkat kelengkungan/kebundaran dari setiap fragmen butiran. Istilah-istilah yang dipakai adalah sebagai berikut.
-          wellrounded (membundar baik)
-          rounded (membundar)
-          sub rounded (membundar tanggung)
-          angular (menyudut)
-          sub angular (menyudut tanggung)
e.       Pemilahan (sorting) adalah tingkat keseragaman besar butir. Istilah-istilah yang dipakai adalah terpilah baik (butir-butir sama besar), terpilah sedang dan terpilah buruk.
f.       Struktur Sedimen (sediment structure).
Struktur sedimen termasuk ke dalam struktur primer, yaitu struktur yang terbentuk pada saat pembentukan batuan (pada saat sedimentasi). Beberapa struktur sedimen hanya dapat diamati pada satu atau beberapa satuan perlapisan. Perlapisan dapat ditunjukkan oleh perbedaan besar butir atau warna dari bahan penyusunannya. Perlapisan beragam dari yang tipis (laminasi) sampai tebal. Istilah-istilah yang dipakai adalah sebagai berikut.
 
-          Masif (Masiv)
Apabila diantara batas suatu bidang perlapisan tidak menunjukkan kelainan, dan batuan tersebut berupa suatu massa yang kompak.
-          Perlapisan sejajar (parallel lamination)
Perlapisan dimana hubungan antara lapisan satu dengan lapisan di atas maupun dibawahnya menunjukkan kedudukan yang sejajar.
-          Perlapisan bersusun (graded bedding)
Merupakan susunan perlapisan dari butir yang kasar berangsur menjadi halus pada satuan perlapisan. Struktur ini dapat dipakai sebagai petunjuk, umumnya butir yang kasar merupakan bagian yang bawah (bottom/floor) dari lapisan yang halus bagian atas (top/roof).
-          Perlapisan berselang (cross bedding)
Merupakan bentuk lapisan yang terpotong pada bagian atasnya oleh lapisan berikutnya yang berlainan sudutnya. Terutama terdapat di batupasir.
-          Gelembur gelombang (current ripple)
Bentuk perlapisan bergelombang, seperti berkerut dalam satu lapisan.
g.      Fossil dan mineral jika ditemui pada saat coring.
h.      Kemas (fabric) adalah sifat hubungan antar butir, kesatuannya di dalam satu massa dasar atau di antara semennya. Istilah kemas terbuka digunakan untuk butiran yang tidak saling bersentuhan, dan kemas tertutup untuk butiran yang saling bersentuhan.
i.        Porositas (porosity) adalah perbandingan antara jumlah volume rongga dan volume keseluruhan dari satu batuan. Dalam hal ini dapat dipakai istilah-istilah yang kualitatif yang merupakan fungsi daya serap batuan terhadap cairan, yaitu porositas sangat baik (very good), baik (good), sedang (fair), buruk (poor). Cara menentukannya yaitu diuji dengan meneteskan cairan.
j.        Semen dan Massa Dasar (matrix).
Semen adalah bahan yang mengikat butiran. Semen terbentuk pada saat pembentukan batuan, dapat berupa silika, karbonat, oksida besi atau mineral lempung. Massa dasar (matrix) adalah massa dimana butiran/fragmen berada dalam satu kesatuan. Massa dasar terbentuk bersama fragmen pada saat sedimentasi, dapat berupa bahan semen atau butiran yang lebih halus.
k.      Sementasi (sementation)
Pada batuan yang bersifat besementasi akibat kandungan kalsium karbonat dan mengandung butiran kasar memiliki sementasi yang bervariasi seperti tabel berikut.
Tabel 3. Kriteria sementasi batuan berdasarkan SNI.
l.        Kekerasan (hardness)
Tingkat kekerasan batuan dapat dilakukan dengan uji penggoresan dengan menggunakan pisau saku atau palu geologi terhadap batuan tersebut. Tingkat kekerasan batuan dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 4. Tingkat kekerasan batuan berdasarkan SNI.
6.21.   Gambar simbol litologi dan simbol core loss (apabila ada yang loss).
6.22.   Tulis tiap kemajuan coring, meliputi hal-hal sebagai berikut.
a.       Interval coring.
b.      Panjang coring yang dilakukan.
c.       Panjang core yang didapat.
d.      Deskripsi hasil coring per setiap lapisan yang diperoleh.
e.      
f.      

6.23.   Dokumentasikan seluruh kegiatan dengan mengambil beberapa foto. Sebaiknya menggunakan kamera digital yang memiliki resolusi tinggi terutama pada saat pengambilan foto sample batuan.


7.      DOKUMEN TERKAIT
7.1.      SOP Pengeboran.
7.2.      SOP Pengambilan dan Perlakuan Core Sample.
7.3.      JSA Mencabut Pipa Bor.
7.4.      JSA Mengeluarkan Core Sample.

8.      LAMPIRAN
8.1.       Format Laporan Harian Pengeboran.
8.2.       Format Log Bor.
8.3.       Format Ringkasan Data hasil Pengeboran.

Download SOP Pengisian Buku Lapangan (Versi PDF)

Baca selengkapnya!

SOP Pengambilan dan Perlakuan Core Sample


1.      TUJUAN

Prosedur Operasional Standar (SOP) ini bertujuan untuk:
1.1.      mencegah dan atau menghilangkan kecelakaan kerja selama kegiatan pengeboran;
1.2.      serta mengatur tahapan dan mengendalikan proses kegiatan pengambilan dan perlakuan core sample sesuai standar.

2.      RUANG LINGKUP
SOP ini menerangkan proses teknis pengambilan dan perlakuan core sample, SOP ini berlaku untuk karyawan PT AE dan Kontraktornya.

3.      TANGGUNG JAWAB
3.1.      Geologist bertanggung jawab untuk:
a.       memastikan kegiatan pengambilan dan perlakuan core sample berjalan dengan aman dan terkendali;
b.      melaporkan kerusakan alat bor dan membuat Surat Pengadaan Barang/Surat Perbaikan Alat;
c.       membuat Surat Permohonan Pengujian Sample Batubara;
d.      dan melaporkan hasil kegiatan pengeboran setiap bulan ke dalam Laporan Bulanan Kegiatan Pengeboran kepada Kepala Divisi Engineering.
3.2.      Wellsite bertanggung jawab untuk:
a.       memastikan kegiatan pengambilan dan perlakuan core sample berjalan dengan aman dan terkendali;
b.      melakukan kegiatan dokumentasi core sample, mendeskripsikan core sample, dan membuat laporan hasil deskripsi core sample ke dalam Laporan Harian pengeboran;
c.       dan menjaga kondisi core sample dalam keadaan yang baik sesuai dengan SOP Pengambilan dan Perlakuan Core Sample ini.
3.3.      Kepala Tim Bor bertanggung jawab untuk:
a.       memastikan kegiatan pengeboran berjalan dengan aman dan terkendali;
b.      memastikan kondisi core barrel layak dan aman digunakan untuk mendapatkan core sample yang baik sesuai SOP Pengambilan dan Perlakuan Core Sample ini;
c.       dan melaporkan kerusakan core barrel kepada Geologist.
3.4.      Driller (operator bor) bertanggung jawab untuk:
a.       melakukan kegiatan pengeluaran core sample dari dalam core barrel sesuai instruksi Wellsite dan menjaga core sample dalam kondisi utuh;
b.      berkoordinasi dengan Wellsite dalam melakukan pemotongan dan pengangkatan core sample dari dalam tubuh batuan;
c.       dan menjaga core barrel dari kerusakan, keausan atau kondisi alam yang tidak diinginkan seperti core barrel terjepit.
3.5.      Asisten driller bertanggung jawab untuk:
a.       membantu Driller dalam melaksanakan kegiatan pengeluaran core sample dari dalam core barrel.
3.6.      Helper bertanggung jawab untuk:
a.         membantu Wellsite, Driller dan Asisten Driller dalam melaksanakan seluruh kegiatan pengambilan dan perlakuan core sample.
3.7.      Manajemen bertanggung jawab untuk:
a.       Menindaklanjuti setiap surat yang ditujukan kepadanya dari geologist.

4.      DEFINISI
4.1.      Core sample adalah sample batubara hasil kegiatan pengeboran dengan core barrel.
4.2.      Core barrel adalah alat pengambil core sample dari dalam tubuh batuan.
4.3.      Core box adalah kotak kayu tempat diletakkan core sample untuk memudahkan pendeskripsian dan dokumentasi core sample yang dibentuk sesuai dengan diameter core sample dan panjangnya menyesuaikan (biasanya 1 m).
4.4.      Top/roof adalah batas atas kontak lapisan batubara dengan lapisan batuan lainnya.
4.5.      Bottom/floor adalah batas bawah kontak lapisan batubara dengan lapisan batuan lainnya.
4.6.      Ply adalah
4.7.      Parting adalah
4.8.      Loss adalah hilangnya seluruh atau sebagian core sample dari dalam core barrel entah karena terjatuh atau tergerus/tertekan core barrel.
4.9.      Bag/plastik sample adalah plastik tempat menyimpan core sample sebelum dibawa ke laboratorium.
4.10.  Kartu sample adalah kartu identitas core sample di setiap bag/plastiknya.
4.11.  Laboratorium adalah tempat dilakukannya uji kualitas core sample.
4.12.  Buku lapangan adalah buku tulis tempat sementara menuliskan seluruh kegiatan pengeboran di lapangan.
4.13.  Laporan Harian Pengeboran adalah lembar laporan kegiatan harian yang berisi tanggal, lokasi, alat, deskripsi batuan dan penanggung jawab laporan.
4.14.  Surat Pengadaan Barang adalah surat permohonan pengadaan alat bor kepada pihak manajemen.
4.15.  Surat Perbaikan Alat adalah surat permohonan perbaikan alat bor kepada pihak manajemen.
4.16.  Surat Permohonan Pengujian Sample Batubara adalah surat pengantar pengujian sample kepada pihak manajemen.

5.      REFERENSI
5.1.       JORC Code.
5.2.       SNI 7568:2010 tentang Glosarium Eksplorasi Mineral dan Batubara.
5.3.       SNI 13-6978.3-2003 tentang Kompetensi Kerja Tenaga Teknis Khusus Geologi – Bagian 3: Teknisi Pengeboran Eksplorasi.
5.4.       SNI 2436:2008 tentang Tata Cara Pencatatan dan Identifikasi Hasil Pengeboran Inti.
5.5.       ASTM D 5192 – 99 about Standard Parctice for Collection of Coal Sample from Core

6.      URAIAN
6.1.      Driller dan helper mengeluarkan core sample yang berada dalam tabung core barrel bersama-sama dengan tabung split.
6.2.       Panjang core sample langsung diukur untuk mengetahui recovery core sample.
      
6.3.       Core sample yang sudah dikeluarkan kemudian diletakkan pada core box (kotak untuk meletakkan core sample hasil pengeboran). Core box dibuat sesuai dengan ukuran core sample, panjang 1 meter lebar disuaikan. Satu core box dibuat untuk total kedalaman 5 meter.
6.4.       Penyusunan core sample dimulai dari ujung pojok kiri (top/roof) dan seterusnya menyambung dari top/roof sampai bottom/floor.
6.5.       Core box diberi tanda atau kode nomor lokasi bor, interval kedalaman bor dan nomor box.
6.6.       Kondisi core sample maupun core box harus dalam keadaan aman dan terlindung dari sinar matahari langsung.
6.7.       Bersihkan semua lumpur pengeboran dari core sample menggunakan air bersih.




Gambar 1. Core Box (pandangan atas), tanda panah dalam box menunjukkan arah cara meletakan core sample.

6.8.      Lakukan deskripsi/pemerian core sample secara megaskopis dengan teliti dan benar, kemudian tulis di buku lapangan.
6.9.      Tentukan bagian roof dan bagian floor.
6.10.  Pastikan dengan teliti dan benar, ada parting atau tidak, ada yang loss atau tidak sebagai pertimbangan untuk menentukan panjang pembagian core sample (ply by ply) yang akan diambil.
6.11.  Tentukan batas panjang bagian core sample (ply) dan jumlah core sample yang akan diambil.
6.12.  Tulis interval core sample di buku lapangan.
6.13.  Potret core box yang sudah terisi core sample seluruhnya dengan menggunakan kamera.
6.14.  Tulis nomor core sample, nomor kode lokasi bor, lokasi pengambilan core sample, interval core sample, tebal core sample, nomor bag (plastik core sample) berapa dari total bag berapa, tulis remarks (misal: core sample lapuk, parting ikut di-core sample, interval loss core sample) di kartu sample dengan menggunakan spidol permanen.
6.15.  Siapkan plastik core sample dan tulis nomor kode lokasi bor dan nomor core sample, interval core sample, tebal core sample, nomor bag berapa dari bag berapa dengan menggunakan spidol permanen.
6.16.  Ambil dan masukkan core sample di plastik core sample, bagian demi bagian sesuai dengan nomor bagian (ply) dengan segera. Core sample tidak boleh terkontaminasi dengan kotoran atau core sample lain. Apabila terdapat parting atau lapisan batuan lainnya baik itu di roof, floor atau interburden segera pisahkan sebelum core sample dimasukkan di plastik sample.
6.17.  Masukkan kartu sample di plastik sesuai dengan nomor core sample. Kartu sample tidak boleh kontak langsung dengan core sample (kartu sample dilapisi plastik supaya tidak tembus uap air atau rusak).
6.18.  Ikat plastik core sample dengan kuat dan benar sesuai petunjuk, menggunakan tali yang sudah disediakan. Segel plastik core sample (bag) secara menyeluruh untuk melindungi core sample dari dibuka oleh orang lain.
6.19.  Masing-masing plastik core sample (bag) dijadikan satu sesuai dengan nomor lokasi bor atau sesuai dengan satu lapisan dan diikat dengan kuat dan benar supaya tidak berhamburan atau tercecer dan memudahkan untuk pengecekan ulang.
6.20.  Uraian nomor 6.2 sampai 6.18 dilakukan oleh wellsite.
6.21.  Geologist membuat Surat Permohonan Pengujian Sample Batubara kepada manajemen. Dalam hal ini, geologist mengganti kartu sample dengan kode sample. Kode sample ini dibuat untuk meringkas sekaligus merahasiakan keterangan core sample.
6.22.  Core sample langsung dibawa ke camp/kantor atau tempat yang sudah disediakan sebelum dibawa ke laboratorium. Jika lokasi dekat dengan laboratorium core sample dapat langsung dibawa ke laboratorium.
6.23.  Dari tempat lokasi pengambilan core sample sampai dengan laboratorium, core sample tidak boleh kehujanan/kepanasan atau rusak karena dapat mengurangi keakuratan hasil analisa.

7.      DOKUMEN TERKAIT
7.1.      SOP Pengeboran.
7.2.      SOP Pengisian Buku Lapangan.
7.3.      JSA Mencabut Pipa Bor.
7.4.      JSA Mengeluarkan Core Sample.

8.      LAMPIRAN
8.1.       Format Kartu Sample.
8.2.       Format Laporan Harian Pengeboran.
8.3.       Format Log Bor.
8.4.       Format Ringkasan Data hasil Pengeboran.

Download SOP Pengambilan dan Perlakuan Core Sample (Versi PDF)

Baca selengkapnya!