-->
SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA (Eko Murjianto, S. Si.)

SOP Pengambilan Sample di Stockpile

on Kamis, 22 September 2011

1.      TUJUAN

Prosedur Operasional Standar (SOP) ini bertujuan untuk:
1.1.      mencegah dan atau menghilangkan kecelakaan kerja selama kegiatan pengambilan sampel di stockpile;
1.2.      serta mengatur tahapan dan mengendalikan proses kegiatan pengambilan sampel di stockpile sesuai standar.

2.      RUANG LINGKUP
SOP ini menerangkan proses teknis pengambilan sampel di stockpile, SOP ini berlaku untuk karyawan PT AE dan Kontraktornya.

3.      TANGGUNG JAWAB
3.1.      Mine Planner bertanggung jawab untuk:
a.       memastikan kegiatan pengambilan sampel di stockpile berjalan sesuai SOP.
3.2.      Quality Controller bertanggung jawab untuk:
a.       mengambil sampel sesuai prosedur kerja standar yang telah ditetapkan.

4.      DEFINISI
4.1.      Stockpile adalah batubara yang disimpan atau dicadangkan dalam bentuk timbunan/tumpukan.
4.2.       Sampel adalah bagian kecil dari sejumlah produksi atau lapangan batubara yang diambil dengan cara tertentu/baku (diakui secara ilmiah dan resmi), dikemas dan kemudian dianalisis di laboratorium untuk mengetahui jenis, kualitas, komposisi dan sifat-sifatnya.
4.3.       Sekop sampel adalah alat pengambil sampel berbentuk sekop dengan ketinggian dinding sisi samping ± 10 cm dan lebar mulut sekop ± 2 ½ kali ukuran batubara terbesar yang akan diambil dan tidak kurang dari 30 mm.
4.4.       Plastik sampel adalah plastik anti air/udara tempat menyimpan sampel sebelum dibawa ke laboratorium.
4.5.       Seam adalah lapisan batubara yang berada di antara dua batuan lainnya.
4.6.       Buku sampel adalah buku catatan khusus sampel-sampel yang akan dianalisis dan catatan hasil analisis sampel.
4.7.       Moisture atau kelembaban di batubara adalah air di dalam dan pada batubara yang diuji sesuai metode uji standar. Semua batubara memiliki pori-pori yang mengandung air (inherent moisture) yang terbentuk oleh pembusukan termal dari bahan-bahan organik. Ketika batubara di tambang/tersingkap, air dapat menempel dan menjadi bagian dari batubara (surface moisture).

5.      REFERENSI
5.1.       ASTM D 121 – 01a about Standard Terminology of Coal and Coke.
5.2.       ASTM D 2234/D 2234 M – 03 about Standard Practice for Collection of a Gross Sample of Coal.
5.3.       ASTM D 6883 – 03 about Standard Practice for Manual Sampling of Stationary Coal from Railroad cars, Barges, Trucks, or Stockpiles.
5.4.       ASTM D 6610 – 01a about Standard Practice for Manually Sampling Coal from Surface of Stockpile.
5.5.       Muchjidin. 2006. Pengendalian Mutu dalam Industri Batubara. Bandung: Penerbit ITB.

6.      URAIAN
6.1.       Semua pihak – dalam hal ini adalah pembeli dan penjual – sudah harus menyetujui ukuran batubara yang akan diperdagangkan sebelum dilakukan pengambilan sampel.
6.2.       Sebelum sampel diambil, lakukan pengamatan secara visual mengenai distribusi ukuran dan kemungkinan pemisahan ukuran di stockpile yang akan diambil sampelnya.
6.3.       Apabila ada perubahan distribusi ukuran dan pemisahan ukuran, catat hal tersebut guna mempermudah memahami perbedaan hasil tes analisis atau dalam hal mengidentifikasi perubahan karakter penumpukan.
6.4.       Untuk tujuan keseragaman, gunakan Tabel 1 di bawah ini guna mementukan berat minimum sampel yang diambil.

Tabel 1. Berat minimum sampel dalam pengambilan sampel di stockpile.
Ukuran Terbesar
16 mm
50 mm
150 mm
Berat minimum
1 kg
3 kg
7 kg

a.       Untuk tumpukan batubara kurang dari 1000 ton, jumlah sampel yang diambil tidak boleh lebih dari 35 kali pengambilan dalam satu bungkus sampel.
b.      Untuk tumpukan batubara lebih dari 1000 ton, gunakan rumus di bawah ini untuk menentukan jumlah minimum sampel yang diambil (N).
 6.5.       Apabila masih terdapat ukuran batubara yang terlalu besar, catat dan laporkan hal tersebut ke Divisi Produksi agar diambil tindakan untuk memecahnya ke ukuran yang sesuai kesepakatan.
6.6.       Ambil sampel di bawah permukaan stockpile di berbagai tempat mengelilingi stockpile kemudian segera dimasukkan ke dalam plastik sampel. Ada lima hal yang harus diperhatikan dalam mengambil sampel sebagai berikut.
a.       Lokasi sampel.
Pola penempatan lokasi pengambilan sampel harus direncanakan terlebih dahulu sebelum pengambilan sampel dimulai. Koordinasikan dengan Divisi Produksi mengenai asal tumpukan batubara tersebut demikian pula dengan seam-nya. Bila tumpukan tersebut berasal dari tempat yang berbeda dan atau seam yang berbeda, catat hal tersebut. Setiap sampel harus diambil di sekitar tengah (antara puncak dan dasar) tumpukan.
b.      Persiapan permukaan stockpile.
Gali permukaan stockpile sedalam kurang lebih 46 cm. Sudut sisi lubang harus kurang dari sudut diamnya stockpile yang akan dibutuhkan dalam menyingkirkan runtuhan batubara dari atas tumpukan. Perhatikan runtuhan bongkahan batubara yang besar agar tidak menimpa pengambil sampel. Jauhkan batubara yang akan diambil dalam penggalian agar tidak tercampur dengan batubara yang akan diambil sampelnya.
c.       Alat pengambil sampel (sekop sampel).
Jenis dan dimensi alat berupa sekop kotak dengan dinding setinggi 10 cm. Lebar minimal sekop setidaknya 2 ½ kali ukuran batubara terbesar yang diambil dan tidak kurang dari 30 mm. Pastikan sekop sampel mudah dan aman untuk diakses guna inspeksi, pembersihan dan perbaikan.
d.      Pengambilan sampel.
Masukkan sekop sampel ke bagian bawah lubang yang sudah digali di permukaan stockpile kemudian ambil sampelnya. Sekop sampel harus penuh dan batubara yang besar tidak diperbolehkan tumpah dari sekop sampel. Perhatikan bahwa lubang di permukaan stockpile tidak mengandung batubara yang berukuran besar sehingga mungkin dapat tumpah dari sekop. Atur jarak pengambilan sampel di permukaan stockpile (perhatikan jumlah minimum pengambilan sampel dalam setiap bungkusnya) sehingga setiap pengambilan sampel mewakili daerah dengan ukuran berat dan jarak yang sama. Tempatkan sampel secepatnya ke dalam bungkus plastik.
 e.       Penjagaan dan penandaan plastik sampel.
Setelah sampel dimasukkan ke dalam plastik sampel, lindungi sampel tersebut dari kontaminasi kehilangan/penambahan kelembaban (moisture) sebagai hasil dari hujan, panas, angin, kontak dengan material penyerap atau suhu ekstrim. Segera tempatkan di tempat yang teduh dan segera disegel dengan isolasi. Setiap sampel harus diidentifikasi dengan jelas. Tuliskan kode sampel dan tempelkan di plastik sampel. Catat orang yang mengambil sampel, kode sampel, tanggal/waktu, cuaca, tempat, nama seam dan kemudian masukkan di buku sampel.

7.      DOKUMEN TERKAIT
Tidak ada.

8.      LAMPIRAN
Tidak ada.
Download SOP Pengambilan Sample di Stockpile versi PDF

4 komentar:

Adhiningtyas Sahasrakirana Djatmiko mengatakan...

Malam mas...

Saya ingin bertanya mengenai SOP ini, apakah ini hasil compile-an dari berbagai referensi yg sudah mas sebutkan, atau terdapat suatu badan resmi tersendiri yang menyusun SOP ini? Terima kasih sbelumnya mas.

Eko Murjianto mengatakan...

@Adhiningtyas Sahasrakirana Djatmiko:
Ini adalah hasil dari referensi yg ada di atas. Terima kasih.

Unknown mengatakan...

Mlm mas Klo sop pngambilan di sampel di pit ada gk mad

Unknown mengatakan...

Saya masih bingung rumus itu coba bisa lebih detail